Kamis, 09 Oktober 2014

Kebersihan Pantai Losari

Kemarin saya ke anjungan pantai losari hanya sekedar meluangkan waktu jalan-jalan dan melihat pemandangan alam lalu saya memandang ke perairan dan nampak disana banyak sampah yang mengapung, tentunya sampah-sampah itu mengotori pemandangan di perairan pantai losari.

Pantai losari terletak di sebelah barat kota makassar dan merupakan ruang terbuka sehingga bisa dikunjungi oleh siapa saja tanpa membayar, misalnya kalian ingin jalan-jalan ke makassar cobalah untukmampir disana. Pada bagian timur pantai berjejer restoran dan terdapat beberapa hotel, di pantai itu sendiri tersedia jajanan gerobak seperti pisang epek, jus buah, makanan dan minuman ringan.

Pengunjung berdatangan mulai pagi sampai malam sampah pun bertebaran dimana-mana, apakah pengunjung akan disalahkan terkait masalah kebersihan di pantai losari, menurut saya tidak karena disana telah disediakan oleh pemerintah fasilitas kebersihan dan petugas kebersihan. Perlu dipahami bahwa kebersihan yang dimaksud oleh penulis bukan kebersihan taman tetapi sampah-sampah yang mengapung di perairan.

Darimanakah sampah-sampah tersebut jika seandainya tidak berasal dari pengunjung pantai, mohon maaf saya sebagai penulis mencurigai sampah tersebut berasal dari Rusunawa yang terletak di dekat pantai. Penghuni Rusunawa membuang sampahnya di sungai kecil kemudian sungai kecil itu membawa sampah ke pantai.

Islam, Adat dan Manusia

Pola hubungan timbal balik antara Islam, Adat dan Manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok sosial pada masyarakat bugis dapat digambarkan sebagai berikut lihat gambar 



Garis vertikal yang paling bawah menggambarkan manusia sebagai individu yang memahami ajaran tuhan melalui islam. Manusia melaksanakan islam berdasarkan psirit siri' kepada tuhan, yang selanjutnya melahirkan ketakwaan yang luar biasa. Ketakwaan ini dipahami sebagai bentuk jihad yang spiritnya diisi oleh siri', yang selanjutnya melahirkan penganut islam militan dan cenderung fundamentalis.

Sebaliknya, sistem pengaturan sosial manusia dilakukan lewat dua jalur, yakni syariat dan adat. Syariat ditangani oleh parewa saraq, sedangkan adat ditegakkan melalui pampawa adeq. kedua lembaga ini berada dibawah kontrol raja dan ulama. Raja dan ulama tunduk dan taat pada undang-undang pangngaderreng. Roda kedua lembaga ini berjalan dengan kontrol yang sangat ketat dari siri', sehingga mereka saling mengisi dan saling menghargai dalam batas wilayah mereka masing-masing sepanjang tidak bertentangan antara yang satu dengan yang lain.

Dari gambaran tersebut, dapat dipetakan bagaimana wajah islam di sulawesi selatan yang muncul dengan menggunakan simbol-simbol budaya lokal. Atas dasar seperti ini, Dawam Raharjo membagi zona kebudayaan islam di dunia berdasarkan ciri-ciri utama yang dimilikinya disamping unsur universalitas agama yang merekat antara berbagai bangsa di dunia menurutnya, kebudayaan yang bersumberkan agamalah yang dapat menyelamatkan manusia dari kerusakan dan kehancuran, yaitu kebudayaan yang sistem nilainya berasal dari agama, tapi sistem simbolnya berakar dari kebudayaan.