Senin, 11 Mei 2015

Permandian pantai karampuang

Pantai Karangpuang di kawasan Desa Pattongko, Kecamatan Tellulimpoe merupakan objek wisata baru di Sinjai. Pantai ini semakin ramai dikunjungi oleh warga Sinjai maupun warga dari luar Sinjai, diharapkan setelah pantai ini dibenahi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai lewat Dinas Kepariwisataan maka akan semakin banyak lagi wisatawan lokal mapun dari luar Sinjai akan berkunjung ke Pantai Karangpuang Desa Pattongko Kecamatan Tellulimpoe.

Usman salah seorang masyarakat Desa Pattongko, Kecamatan Tellulimpoe mengatakan, setelah ada pembenahan di Pantai Karangpuang, wisatawan terus berdatantan tidak hanya pada Sabtu dan Minggu tetapi juga hari-hari biasa. “Hal ini menjadikan para penjual jasa dan warung makan lebih bergairah, Saat ini di kawasan pantai karangpuang memang ada beberapa bangunan yang dibuat oleh pedagang, tetapi sifatnya sementara untuk bisa melayani pengunjung. Namun pedagang/warung siap membongkar jika Pemda Sinjai mau membangunan pantai karampuang tersebut, sebagai kawasan pariwisata.

Sementara itu staf Dinas Kominfobudpar Kabupaten Sinjai Supardi,S.Sos untuk mendukung sektor pariwisata sekaligus memberdayakan masyarakat untuk bisa membuka usaha baru sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat,
Untuk pembangunan kawasan pantai karangpuang sebagai objek wisata maka saat ini dibutuhkan pembukaan jalan baru sepanjang kurang lebih 2 km untuk memindahkan jalan yang ada saat ini yang menghubungkan poros Sinjai dengan Kajang Kabupaten Bulukumba. (sumber :supardi)

http://www.sinjaikab.go.id/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=1551:pantai-karangpuang-desa-pattongko&catid=84&Itemid=526

Jumat, 01 Mei 2015

Air Terjun Bissappu

Air Terjun Bissapu memiliki ketinggian sekitar 80 m dengan dikelilingi pepohonan yang masih asri serta suasana yang tenang hanya suara gemuruh air yang terdengar hingga jarak 300 m.



Tujuan wisata
Anda dapat merasakan udara sejuk dengan pemandangan alam berupa pepohonan yang hijau di sepanjang jalan. Di sana, anda dapat menyaksikan bebatuan di sekitar air terjun.

Untuk dapat melihat air terjun, pengunjung harus berjalan melewati anak tangga yang bersusun ke bawah. Taman di sekitar air terjun itu tertata secara alami. Di sekitarnya terdapat batu besar sebagai panggung pertunjukan seni dan tempat beristirahat.

Lokasi
Terletak di Desa Bonto Salluang, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Propinsi Sulawesi Selatan.

Peta dan Koordinat GPS: 5° 30' 43.34" S  119° 54' 42.83" E  

Aksesbilitas
Berjarak sekitar 5 km dari Kota Bantaeng atau 100 km (sekitar 4 jam) dari kota Makasar dengan menggunakan mobil.  Perjalanan menuju kesana dari kota Bantaeng dapat di tempuh sekitar 15 menit melewati jalan aspal dengan tanjakan berkelok-kelok. Selanjutnya dengan berjalan kaki melewati anak tangga yang bersusun ke bawah.

Sabtu, 07 Februari 2015

Benteng Somba Opu

"Benteng Somba Opu'' adalah benteng peninggalan Kesultanan Gowa yang dibangun oleh Raja Gowa ke-9 Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi' Kallonna pada abad ke-16. Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Pada masanya tempat ini pernah menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan dimana rempah-rempah yang diperjualbelikan untuk beberapa pedagang baik dari Asia, sekitar Indonesia dan wilayah Eropa. Sayangnya tempat yang sering dikunjungi oleh beberapa masyarakat lokal dan internasional ini telah dikuasai oleh VOC pada tahun 1669, kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Pada tahun 1980-an pun benteng ini ditemukan kembali oleh beberapa ilmuwan yang datang ke tempat itu. Pada tahun 1990 benteng ini telah direkonstruksi sehingga terlihat lebih baik lagi. Pada saat ini pun Benteng Somba Opu telah menjadi sebuah objek wisata bersejarah karena di dalamnya terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan. Berikut adalah beberapa rumah adat sulawesi selatan,












Tempat ini pun juga menjadi perwakilan suku Bugis, Suku Makassar, Suku Mandar dan Suku Toraja. Tidak hanya itu saja, tempat ini juga memiliki sebuah meriam dengan panjang 9 meter dan berat sekitar 9.500 kilogram, serta ada sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa.

Sumber: wikipedia.com